6/5/2018 0 Comments Kisah Ujaran Kebencian ArsetoKemajuan teknologi telpon seluler yang semakin canggih memudahkan kita untuk bermain media sosial dengan sangat gampang. Melainkan sayangnya, kemudahan tersebut disalah pakai oleh para pengguna yang tidak bertanggung jawab. Ada banyak informasi hoax dan komentar jahat yang dengan gampangnya mereka tulis dan bagikan melalui akun media sosial. Nama Yesaya Pariadji, Pendeta Gereja Tiberias Indonesia, belum lama ini disangkutpautkan dengan kasus postingan buruk yang ditulis oleh salah http://pariadjitiberiasindonesia.blogspot.co.id/ satu Pendeta di GTI.
Kasus hal yang demikian berawal dari postingan Arseto Suryoadji Pariadji yang menyangkut nama Presiden Indonesia saat ini, Presiden Jokowi, dan partai yang menyokongnya. Banyak warganet yang mengecam dan juga memberikan komentar jahat atas postingan hal yang demikian. Pengguna sosial media kemudian ramai-ramai membicarakan Arseto dan mengaitkannya dengan sang ayah, Pendeta Yesaya Pariadji. Banyak orang yang sependapat bahwa ujaran kebencian yang ditulis oleh Arseto kepada Presiden dan Partai penunjangnya patut diproses secara peraturan. Pengaruh dari postingan hal yang demikian, banyak pengguna media sosial yang ramai-ramai memberikan banyak ujaran jahat terhadap Arseto. Tidak berapa lama kemudian, pihak GTI memberikan klarifikasi yang berisi penyangkalan atas tindakan yang dilakukan Arseto berkaitan dengan Pendeta dan GTI. Ada empat point yang ditegaskan pada penyangkalan tersebut. Dari keempat point hal yang demikian bisa disimpulkan bahwa Arseto tidak mempunyai relasi apa bahkan dengan Pendeta Yesaya Pariadji. Sedangkan banyak sumber yang menceritakan bahwa Arseto ialah si kecil keempat dari Pendeta. Kecuali itu, pihak gereja juga berharap menegaskan bahwa apa malahan yang sudah dinyatakan oleh Arseto tak ada hubungannya dengan GTI sebab gereja tak berpolitik. Melainkan pada salah itu, Arseto masih menjabat sebagai salah satu pembicara di GTI dan adalah kader salah satu partai besar di Indonesia. Dari fakta tersebut banyak orang yang menanyakan konsistensi gereja yang mengungkapkan bahwa gereja tidak berpolitik. Selain itu, karena ujaran hal yang demikian menyangkut orang nomor satu di Indonesia, banyak warganet yang setuju agar Arseto dipenjarakan. Polisi juga telah menangani kasus tersebut dan menjalankan penelusuran. Ujaran kebencian yang dikerjakan oleh pelaku memang sangat merugikan pelbagai pihak termasuk pendeta Yesaya Pariadji yang sebelumnya mungkin tidak terlibat dari kasus ini.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
August 2019
Categories |